Air Terjun Ledok Pokoh (Grojogan Lepo Dlingo)
air terjun ledok pokoh dlingo |
Hari Minggu siang tadi cuaca Jogja cukup panas ketika saya menjemput istri pulang dari UIN, berhubung hari masih cukup siang kami ingin mencari tempat untuk refreshing. Karena hanya ide sepontanitas saya coba mencari tempat yang dekat-dekat saja, saya teringat sebuah air terjun di Kecamatan Dlingo yang belum lama ini saya baca di internet.
Dengan sedikit referensi kami langsung meluncur ke Dlingo setelah sebelumnya kami membeli bekal nasi kucing, minuman, dan rujak buah. Saya pacu kendaraan melewati jalur Imogiri - Dlingo, jalur ini merupakan jalur tanjakan dan turunan berkelok-kelok yang cukup menantang jadi kondisi kendaraan harus dalam keadaan waras dan rem yang pakem.
asik bermain di air terjun |
Jalan tanjakan dan turunan dengan pemandangan indah sudah kami lewati dan akhirnya kami tiba di Pasar Dlingo dengan beberapa kali bertanya kepada warga yang kami temui di perjalanan, di sini kami bertanya lagi letak Kampung Pokoh. Setelah mendapat petunjuk kami langsung menuju ke Kampung Pokoh dengan kondisi buta arah dan medan.
Tidak lama kami pun tiba di Kampung Pokoh, di sini saya mencoba bertanya lagi letak Grojogan Lepo kepada cewek-cewek ABG yang sedang di pinggir jalan. Ternyata nasib kami sedang sangat beruntung karena ternyata mereka juga sedang ingin bermain ke Grojogan Lepo "Alhamdulillah..."
ngeksist |
kolam cukup luas |
Kami lanjutkan perjalanan dengan mengikuti mereka, tak lama perjalanan akhirnya mereka berhenti dan memarkirkan kendaraan di pinggir jalan. Setelah memarkirkan kendaraan perjalanan dilanjutkan dengan kaki menuruni lembah dengan melalui jalanan setapak berundak yang dibuat dari batuan dan semen.
Dari pertengahan jalan berundak ini mulai terdengar suara gemuruh air terjun dari bawah lembah, setelah sampai dasar kami menjumpai aliran sungai yang bening kehijauan.
Kami ikuti aliran sungai ini yang ternyata mengalir ke sebuah tebing di bawahnya yang menjadi sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 5-6 meter. Di lokasi ini ternyata juga terdapat satu air terjun lagi yang terletak di bawahnya lagi hanya berjarak puluhan meter saja, namun sayang belum tersedia anak tangga untuk menuju ke air terjun ke dua tersebut.
ada farah quin di dlingo |
Setelah mengambil beberapa gambar air terjun dengan kamera Hp dan menikmati bekal yang kami bawa, kami segera beranjak meninggalkan air terjun ini karena hari sudah semakin sore. Di tengah perjalanan pulang kami mampir membeli oleh-oleh khas dlingo yaitu Tiwul Ayu Mbok Sum.
mampir di sisa penambangan |
berburu curug terus gan, trimakasih kunjungannya
ReplyDeletesama2 gan, iyo gan blusukan ndeso2 sekitar
DeleteUntuk jalan setapaknya susah ga gan?
ReplyDeleteUntuk jalan setapaknya susah ga gan?
ReplyDeletega mas uki, jalannya mudah koq sudah dicor
ReplyDeletemusim kemarau ada airnya ga mas?
ReplyDeletesebaiknya kesana pas musim hujan aja mas lebih deras airnya
DeleteJalurnya bisa lewat mobil ga?
ReplyDeleteJalurnya bisa lewat mobil ga?
ReplyDeletepake mobil bisa mas
ReplyDeletesampai juga ke lokasi dan Ajjiibb, Pokok e Joged lah sampe sana :D btw gambar nya ada yg bikin gax tahan.
ReplyDeletehttp://rentmotorjogjakarta.wordpress.com/2014/02/12/curug-lepo-yogyakarta/
belum sempat ke air terjun ini...
ReplyDelete*cari waktu luang dulu*