Legokan Ngancar Tempat Kuliner Eksotis di Bantul
Warung makan legokan ngancar |
Dari sekian banyak pilihan tempat kuliner di Kabupaten Bantul warung makan ini belum terlalu populer, namun bagi para penjelajah kuliner mungkin sudah cukup familiar dengan nama "Legokan Ngancar".
Lokasi warung makan ini memang cukup terpencil dan cukup jauh dari hiruk pikuknya keramaian kota, tempatnya cukup terisolir karena berada di pojok tempuran (pertemuan) dua sungai besar di Yogyakarta yaitu Kali Progo dari arah utara dan Kali Bedog dari arah timur.
Saung sederhana di suasana pedesaan |
Walaupun tempatnya cukup terpencil dan belum populer, namun warung makan ini tetap ramai dikunjungi para pelanggan setianya dan para penjelajah kuliner yang mengetahui tempat ini dari mulut ke mulut.
Warung makan sederhana ini menawarkan hidangan ikan air tawar yang lezat seperti: Wader goreng, Ikan Gabus goreng/mangut, Belut goreng/mangut, Gurameh bakar/goreng serta aneka sambal dan minuman. Warung Makan Legokan Ngancar ini bisa menjadi alternativ tujuan kuliner Anda jika sedang berada di Djogja atau di Bantul.
Masakan ikan air tawar yang lezat |
Di tempat ini juga menawarkan suasana khas pedesaan yang cukup eksotis. Jadi sembari menyantap lezatnya hidangan, kita juga bisa menikmati keindahan alam berupa bentangan Kali Progo dan Kali Bedog yang suara terdengar sampai saung tempat kita bersantai bersama keluarga atau teman-teman terdekat.
Lebih enak kalau makan rame-rame |
Untuk mengisi waktu bersantai kita juga bisa mencoba sensasi memancing di tempuran dua sunagi ini, karena di tempat ini juga menjadi salah satu spot andalan bagi para mancing mania yang datang dari daerah Djogja dan sekitarnya. Saat sore hari, kita juga bisa menikmati sunset di sebelah barat Kali Progo sembari memancing atau sekedar bersanatai menikmati keindahan alam.
Menjadi spot andalan para mancing mania |
Tidak jauh dari warung makan ini terdapat Petilasan Ki Ageng Mangir, jadi kita juga bisa berwisata kuliner dan berwisata sejarah sekaligus. Singkat cerita, Ki Ageng Mangir Wanabaya adalah seorang pengusa sebuah daerah perdikan di tanah Jawa yang bernama Mangir. Di saat yang bersamaan, Ki Ageng Pamanahan (Sutowijaya) berhasil menaklukkan sepenuhnya Kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam yang berpusat di Kota Gede (Sekarang Yogyakarta) dengan menobatkan anaknya Panembahan Senopati menjadi Raja (1575-1601).
Seperti layaknya daerah-daerah lain di Jawa, pertempuran perebutan kekuasaan pun tidak terelakkan, demikian pula antara Mangir dan Mataram. Yang pada akhirnya Mangir kalah setelah Ki Ageng Mangir mati di tangan Panembahan Senapati sewaktu menghadap bersama Sekar Pembayun dalam sebuah perkawinan rekayasa yang dibuat oleh Mataram dalam rangka menghancurkan kekuasaan Mangir.
Untuk mengetahui cerita Ki Ageng Mangir lebih detail, di warung makan ini juga menjual buku sejarah ki Ageng mangir.
Pemandangan alamnya cukup eksotis |
mas lokasinya tepatnya dimana ya,pengen kesana ni,,deket rumahku kayae tapi belom pernah kesana hehehe
ReplyDeleteAlamat tepatnya mas? wah isin aku wong mbantul ra reti kene
ReplyDeleteall: bisa lewat jalan srandakan, dari POM bensin siyangan masuk jalan sampingnya yang ada gapuranya, terus menyusuri jaln pinggir desa, terus melewati jalan tengah sawah dan perkampungan sampai mentok di kali progo, seterusnya belok kanan menyusuri jalan di antara kali progo dan kali asat sampai menjumpai dam di tempuran bedog, rumah makan berada di seberang kali bedog... sebaiknya tanya penduduk di kampung siyangan
ReplyDeletesebaiknya beri koordinat GPSnya mas
ReplyDeleteiya insyaAllah mas... kl udh punya
ReplyDeletearep madang kok repott..nyusuri sawah....iso nyasarr ha.h.ah.a.h ngeleh nang sawah
ReplyDeletehahaha.. itu salah satu keunikannya dari tempat kuliner ini, harus blusukan dl. nuwun sdh mampir..
Delete