Tugas Dolan ke Solo
Salah satu sudut di kantor departemen peternakan solo |
Setiap hari bekerja dalam ruangan dan memelototi layar monitor sejak pagi hingga sore membuat suasana kerja menjadi sangat monoton dan membosankan, berangkat pagi dan pulang sore harinya...ya begitulah nasib sebagai seorang buruh pabrik.
Hingga kemarin ada sebuah pekerjaan untuk mengambil gambar ke Departemen Peternakan di Solo, tugas ini juga saya manfaatkan untuk refreshing di tengah kesibukan bekerja. Dan tugas memotret ini saya ditemani oleh seorang teman sekantor.
Hewan koleksi departemen peternakan solo |
Setelah tugas dari kantor selesai, kami juga sempatkan mampir di beberapa tempat unik di Kota Solo dalam perjalanan pulang. Tempat yang kami datangi ini memang kebetulan berada di jalur yang kami lalui, namun sebelumnya kami mampir makan siang di Angkringan kalo di Solo lebih dikenal dengan nama HIK.
Tempat pertama yang kami adalah Pasar Depok yang letaknya bersebelahan dengan kantor Depatemen Peternakan Solo. Pasar ini adalah sebuah pasar hewan yang mayoritas dagangannya adalah unggas atau burung.
Pasar hewan depok, bale kambang, solo |
Setelah puas mengelilingi pasar kami segera melanjutkan perjalanan siang hari yang cukup terik kala itu dan mampir di Keraton Kasunanan Surakarta untuk beristirahat sambil menikmati suasana di depan Keraton.
Setelah beristirahat dan mengabadikan suasana Keraton dari beberapa sudut, kami segera melanjutkan perjalanan menuju ke kantor dengan melalui jalur hijau di tengah pedesaan Kabupaten Sukoharjo-Klaten.
Suasana di depan keraton surakarta |
Mampir ngeyup |
Di tengah perjalan kami mampir sejenak ke sebuah bukit kecil di daerah Karangdowo Klaten, bukit kecil ini sering disebut dengan Astono Hargomulyo Gunung Wijil. Di puncak bukit ini terdapat sebuah komplek pemakaman yang konon merupakan pemakaman dari keluarga yang masih kerabat Keraton Surakarta .
Dari atas bukit yang tidak terlalu tinggi ini kita bisa memandang landscape alam yang berupa persawahan yang cukup luas dengan latar belakang Pegunungan Seribu sembari menikmati semilirnya hembusan angin pedesaan.
Di puncak gunung wijil |
No comments
Termakasih telah berkunjung.... sobondeso.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis, komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Bila ada komentar yang menurut kami tidak sesuai maupun spam admin berhak untuk menghapusnya.