SOBOnDESO News

Berwisata Gratis ke Pedesaan Bantul


panorama alam
Mengisi hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW, pagi tadi Bolang Laras dan Umi saya ajak jalan-jalan ke sebuah tempat yang memiliki suasana pedesaan yang masih sangat asri dan alami dengan persawahan teras siring sebagai ciri khasnya. Tempat ini masih berada di wilayah Kabupaten Bantul, namun ketika berada di tempat ini kita akan merasa seperti bukan sedang di Bantul karena tempat yang indah ini berada di wilayah yang terpencil di tepian Kali Oya dan diapit oleh bukit-bukit di sekitarnya.

Saya sudah beberapa kali mengunjungi tempat eksotis ini namun saya belum merasa bosan, dan setiap kali saya berkunjung saya selalu merasa kagum dengan pemandangan yang disuguhkan. Di saat musim penghujan seperti saat ini kita akan disuguhi pemandangan bukit-bukit yang menghijau dan bebatuan cadas di dinding-dinding bukit serta yang paling menarik kita bisa melihat empat air terjun yang mengalir dari atas bukit.



Selain pemandangan perbukitan dan pedesaan yang indah kita bisa mengunjungi sebuah jembatan gantung unik nan eksotis yang melintang di atas aliran Kali Oya, banyak para pengunjung yang asik berfoto ria dan menikmati sensasi melewati jembatan gantung yang bergoyang-goyang saat sedang dilalui diatasnya.

Walaupun tempat ini cukup ramai dikunjungi dan sering dijadikan setting berbagai acara syuting iklan, namun kita para pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya retribusi sepeserpun. Bila kita berkunjung ke tempat ini sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman sendiri karena di tempat ini saya tidak menjumpai warung makan.
bolang laras suka di tempat ini

Tempat yang saya ceritakan ini adalah sebuah tempat di Kecamatan Imogiri tepatnya ialah Pedukuhan Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul. Untuk mencapai ke tempat ini melalui jalan utama Imogiri-Panggang km. 5.1 (SMP 2 Imogiri) belok kearah timur melewati jalan yang beraspal di tepian Kali Oya hingga menjumpai penanda Pedukuhan Wunut di tepi jalan.
bolang laras di atas jembatan gantung

o

2 comments:

  1. Menarik, dan bagus, kunjungi juga blogku ya Sekar Kedaton Pembayun adalah seorang wanita yang cekatan, cerdik dan berfikiran jauh kedepan. Ia adalah anak sulung dan anak kesayangan Panembahan Senopati. Fakta bahwa dia dikirim ke kakeknya Ki Penjawi di Pati, paska terbunuhnya Ki Ageng Mangir, adalah usaha ki Mondoroko dan Panembahan Senopati untuk meredam kepedihan hati putrinya. Kelak ia melahirkan seorang pahlawan bernama Bagus Wanabaya yang menjadi Murid kesayangan Pangeran Benawa di Kendal lalu di kemudian hari berjuang melawan VOC Belanda membantu Sultan Agung. Paska perang VOC dan Mataram di Jepara, pada tahun 1619 Putri Pembayun bersama rombongan veteran perang Jepara hijrah ke Kebayunan, Tapos, Depok dan atas inisiatif Ki Jepra sebagai tetua keturunan Pajajaran rombongan bisa bertemu dengan Pangeran Jayakarta di Jatinegara sesudah Pangeran Jayakarta gagal mempertahankan Sunda kelapa dari serbuan Yaan Pieters Zoen Coen. Kemampuan intelektual dan kecakapan bertindak Putri Pembayun sebagai petugas intelejen sangat mendukung data sejarah tersebut. Boleh dikata Putri Pembayun adalah salah satu pahlawan wanita tokoh sejarah lintas nasional, bukan sekedar lokal Jawa Tengah, Mataram atau Bantul saja. http://panyutro.blogspot.com/2013/01/ki-ageng-mangir-panembahan-senopati.html

    ReplyDelete
  2. ok. menarik ceritanya, nuwun dah mapir

    ReplyDelete

Termakasih telah berkunjung.... sobondeso.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis, komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Bila ada komentar yang menurut kami tidak sesuai maupun spam admin berhak untuk menghapusnya.