SOBOnDESO News

Petualangan Tiga Bolang ke Makam Raja-Raja Mataram Kotagede

bolang selalu narsis
Tak terasa waktu terus berlalu.... Kalau dahulu saya lebih sering menceritakan tentang cerita perjalanan yang saya alami, kini saya mencoba menceritakan kisah bocah petualang kecil Laras. Laras adalah puteri pertama saya yang baru berumur tujuh bulan.

Musim liburan sekolah kemarin dua bolang saudara sepupu Laras main ke rumah eyangnya Laras di Kotagede dan menginap di sana. Pagi-pagi sekali ketiga Bolang ini saya ajak berpetualang ke Makam Raja-raja Mataram yang letaknya tidak jauh dari rumah eyangnya Laras.


Langsung saja bolang-bolang ini tertarik dan bersemangat ingin tahu tentang lokasi makam raja Mataram tersebut, kami menuju ke lokasi makam hanya berjalan kaki. Sesampainya di gerbang luar makam/gerbang Masjid Mataram bolang-bolang ini berfoto-foto di depan pintu gerbang.

Para bolang lalu masuk ke lokasi dan menjelajah ke beberapa tempat seperti Masjid Mataram, Sendang Lanang dan Sendang Wadhon. Di dalam lokasi makam inilah disemayamkan jasad Sultan Agung/ Pnembahan Senopati, namun makamnya tertutup untuk umum. Setelah puas berkeliling para bolang pun kembali ke rumah eyang.
bolang alvina, bolang laras, dan bolang putri



1 comment:

  1. Menarik, dan bagus, kunjungi juga blogku ya Sekar Kedaton Pembayun adalah seorang wanita yang cekatan, cerdik dan berfikiran jauh kedepan. Ia adalah anak sulung dan anak kesayangan Panembahan Senopati. Fakta bahwa dia dikirim ke kakeknya Ki Penjawi di Pati, paska terbunuhnya Ki Ageng Mangir, adalah usaha ki Mondoroko dan Panembahan Senopati untuk meredam kepedihan hati putrinya. Kelak ia melahirkan seorang pahlawan bernama Bagus Wanabaya yang menjadi Murid kesayangan Pangeran Benawa di Kendal lalu di kemudian hari berjuang melawan VOC Belanda membantu Sultan Agung. Paska perang VOC dan Mataram di Jepara, pada tahun 1619 Putri Pembayun bersama rombongan veteran perang Jepara hijrah ke Kebayunan, Tapos, Depok dan atas inisiatif Ki Jepra sebagai tetua keturunan Pajajaran rombongan bisa bertemu dengan Pangeran Jayakarta di Jatinegara sesudah Pangeran Jayakarta gagal mempertahankan Sunda kelapa dari serbuan Yaan Pieters Zoen Coen. Kemampuan intelektual dan kecakapan bertindak Putri Pembayun sebagai petugas intelejen sangat mendukung data sejarah tersebut. Boleh dikata Putri Pembayun adalah salah satu pahlawan wanita tokoh sejarah lintas nasional, bukan sekedar lokal Jawa Tengah, Mataram atau Bantul saja. http://panyutro.blogspot.com/2013/01/ki-ageng-mangir-panembahan-senopati.html

    ReplyDelete

Termakasih telah berkunjung.... sobondeso.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis, komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Bila ada komentar yang menurut kami tidak sesuai maupun spam admin berhak untuk menghapusnya.