Menggapai Puncak Geger Menjangan
Masih dalam suasana hari raya Idul Fitri yang penuh dengan rasa suka cita bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai, keluarga besar di Kotagede bersilaturahmi ke rumah kerabat yang berada di Kabupaten Purworejo.
Kami serombongan berangkat ke Purworejo sekitar pukul 07.15 WIB dengan mengendari bus kota. Di tengah perjalanan Bolang Laras asyik mengamati pemandangan dari dalam bis, terlihat sekali Laras menikmati perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar Dua jam akhirnya kami pun tiba di kediaman kerabat kami di Purworejo. Kami segera disambut dan dipersilakan beristirahat sambil menikmati hidangan alakadarnya.
Setelah acara ramah tamah dan makan-makan usai, acara selanjutnya ialah jalan-jalan menikmati suasana di kampung. Kebetulan sekali tempat tinggal kerabat kami ini berada di bawah sebuah bukit kecil yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Purworejo, bukit dikenal dengan bukit Geger Menjangan.
Kami serombongan tidak ketinggalan para embah-embah dan para balita bergegas menaiki bukit dengan menyusuri aliran air dari sumber yang dimanfaatkan penduduk sekitar. Setelah bersusah payah menaiki curamnya medan kami sampai di lokasi makam Imam Puro, sebenarnya ada jalur yang lebih landai yaitu menyusuri jalan cor namun perjalanan lebih agak memutar sehingga kami melewati jalan pintas yang medannya lebih ekstrim.
Dari lokasi makam Imam Puro perjanan dilanjutkan dengan menaiki tangga yang kondisinya sudah rusak parah sehingga jalur ini tidak lebih mudah dari jalur sebelumnya yang kami lalui. Tidak berapa lama kami tiba di lokasi mata air atau yang lebih dikenal dengan sumur tiban, mata air ini tidak pernah kering walau di saat musim kemarau seperti saat ini, Subhanallah... benar-benar sebuah bukti kekuasaan Allah di perbukitan yang gersang.
Dari lokasi makam Imam Puro perjanan dilanjutkan dengan menaiki tangga yang kondisinya sudah rusak parah sehingga jalur ini tidak lebih mudah dari jalur sebelumnya yang kami lalui. Tidak berapa lama kami tiba di lokasi mata air atau yang lebih dikenal dengan sumur tiban, mata air ini tidak pernah kering walau di saat musim kemarau seperti saat ini, Subhanallah... benar-benar sebuah bukti kekuasaan Allah di perbukitan yang gersang.
Perjalanan selanjutnya ialah menggapai puncak bukit Geger Menjangan dengan masih menyusuri anak tangga dengan rimbunnya rumput ilalang di kanan kirinya. Sesampainya di atas bukit rasa lelah bagai terobati dengan pemandangan alam yang tersaji, dari atas bukit ini kita bisa menyaksikan bentang Kota Purworejo, hamparan sawah yang menghijau, dan kelokan aliran Sungai Bogowonto.
Setelah puas kami serombongan turun dan segera berpamitan untuk pulang ke Yogyakarta.
No comments
Termakasih telah berkunjung.... sobondeso.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis, komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Bila ada komentar yang menurut kami tidak sesuai maupun spam admin berhak untuk menghapusnya.